JAKARTA, SUARAKYAT — Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PD PAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyelenggarakan Training Penguatan Akhlak Bangsa Bagi Milenial Angkatan 2 di Aula Buya HAMKA, Gedung MUI Pusat, Lantai 4, Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta yang berasal dari berbagai organisasi kepemudaan Islam seperti Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Santri Mendunia (DPP SANTRI MENDUNIA), Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Ikatan Pelajar Al-Washliyah, dan Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah, Sabtu (15/4/23).
Acara yang berlangsung pada 24 Ramadhan 1444 Hijriah ini juga diikuti oleh para peserta dari berbagai organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Jakarta (HIMMA PBA UIJ), Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI), Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM), Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid – Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, dan Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam.
Dalam kegiatan ini, turut hadir dan memberikan kata sambutan Ketua PD PAB MUI, Dr. KH. Masyhuril Khamis, S.H., M.M., yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Al-Jam’iyatul Washliyah. Beliau juga menjadi narasumber dengan materi bertema: “Akhlak Bangsa (Masalah dan Solusi)”.
Pada kesempatan ini wakil ketua umum HIMMA PBA UIJ memberikan pertanyaan kepada KH. Arif Fahrudin, M.Ag., dan Dr. H. Muhammad Rahman, Lc., M.Ag. “Bagaimana upaya MUI dalam mendukung generasi milenial bangsa untuk melahirkan sosok yang berpengaruh di kancah internasional, seperti Kyai. Ikhsan Jampes R.A dan Syech Yasiin Al Fadani R.A ?,” ujar Muhammad Adil Ash – Shidiq.
Jawaban daripada KH. Arif Fahrudin dan Dr. H. KH. Muhammad Rahman, Lc., M.Ag, “Generasi milenial harus menghadirkan jiwa Kyai Ikhsan Jampes dari segala aspek kehidupan bukan sekedar Aa’lim namun juga Aa”mil yang menjadikan ilmu nya untuk kemaslahatan bangsa seperti kewirausahaan, teknologi, dan birokrasi, sehingga generasi milenial bukan sekedar hafal terhadap Alfiyah Ibn Malik namun mengerti dan faham atas tantangan dunia di masa depan,” ujar beliau selaku narasumber.
Lalu acara ditutup dengan kata sambutan dan pidato penutup dari Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat, KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc., M.A., Ph.D., secara daring, melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting. Rais Syuriah PBNU itu sedang mengikuti acara buka puasa bersama Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) di Tokyo, Jepang.
Kemudian, seluruh pengurus PD PAB MUI yang hadir bersama-sama dengan 70 peserta dan panitia melakukan foto bersama sekaligus pengambilan video singkat ucapan Selamat Idul Fithri 1 Syawal 1444 Hijriah. “Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Selamat Idulfitri 1 Syawal 1444 Hijriah,” ucap Dr. KH. Masyhuril Khamis memimpin para hadirin. Selanjutnya, acara ditutup dengan do’a dan buka puasa bersama seluruh hadirin setelah azan magrib berkumandang.