Jakarta, SUARAKYAT.net — Kerap kali dikalangan Gen Z kurangnya pemahaman kekerasan seksual, sehingga tidak disadari teman – teman Gen Z sudah terjerumus dalam lingkar tersebut, yang dimana kejadian itu disebabkan oleh beberapa faktor yang kurang diperhatikan dengan baik, Selasa 13/02/2024.
Pada kesempatan diskusi kali ini mengangkat tema “Kampus Tanpa Kekerasan Seksual”. Dikarenakan banyak kejadian yang terjadi pada lingkungan sekitar kampus, dan minimnya pencegahan dan perlindungan bagi korban, maka dari itu teman – teman Gen Z menjadikan topik diskusi hari ini, untuk menjadi garda terdepan dalam penanganan kekerasan seksual ini.
“Diskusi publik tentang kekerasan seksual dalam ranah kampus menggali berbagai aspek, mulai dari pemahaman tentang definisi kekerasan seksual hingga upaya pencegahan dan perlindungan bagi korban. Peserta diskusi menyadari bahwa kekerasan seksual di kampus merupakan masalah serius yang mempengaruhi banyak mahasiswa, baik secara fisik maupun psikologis. Faktor-faktor yang disoroti termasuk budaya pelecehan, ketidaksetaraan gender, dan kurangnya kesadaran akan persetujuan dalam hubungan seksual,” ucap Fitri salah satu narasumber.
“Adapun Solusi yang diajukan mencakup peningkatan pendidikan seksual yang inklusif dan menyeluruh, penguatan kebijakan dan prosedur kampus yang melindungi korban, serta peningkatan kesadaran dan dukungan komunitas terhadap korban kekerasan seksual. Diskusi juga menyoroti pentingnya akses terhadap layanan kesehatan dan dukungan emosional bagi korban, serta perlunya peran aktif lembaga penegak hukum dalam menindaklanjuti kasus-kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus,” ujar Putri selaku narasumber.
Diskusi publik yang dikemas tentang kekerasan seksual mengerucut di ruang lingkup kampus di mana belakangan ini ada salah satu Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tersandung kasus pelecehan seksual.
Sang pelaku di beri ganjaran hukuman dengan skorsing selama 1 setahun dan di non aktifkan menjadi Ketua BEM.
Seharusnya pihak-pihak terkait dapat memberikan hukuman yang setimpal atas perbuatan mereka. Karena membicarakan soal dampak yg dialami dari si korban baik dari sisi psikologis.
Seperti perlu diketahui, seorang korban pelecehan akan mengalami trauma yg cukup berat dan mental psikis korban pelecehan itu terganggu. sehingga dampak yang terjadi pada si korban akan menimbulkan gangguan yang bisa menyebabkan dirinya tenggelam dalam trauma yang begitu dalam.