Jakarta, SURAKYAT — Merespon Hasil Konferensi Pers Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud Terkait kasus pernyataan Aiman Wicaksono pada Jumat 17 November 2023.“Kasus Aiman Witjaksono Mengingatkan Kita Pada Kasus Ratna Sarumpaet.”
Melihat dinamika yang terjadi pasca laporan yang kami buat terhadap politisi partau Perindo dan Juru bicara Paslon Ganjar-Mahfud yakni Aiman Witjaksono di Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu kami menyoroti beberapa hal dan salah satunya pada saat Konferensi pers tim hukum TPN Ganjar-Mahfud pada Jumat 17 November kemarin.
Beberapa poin yang menjadi catatan kami adalah kami sangat respect terhadap seluruh insan media baik cetak, online, tv, eletronik dan sebagainya dan disini kami menjelaskan _*Posisi Aiman Witjaksono hari ini merupakan seorang politisi dan timses salah satu capres dan bukan merupakan seorang Jurnalis lagi serta jelas pernyataan Aiman Witjaksono terkait “Polisi tidak Netral” bukan merupakan produk jurnalistik.*_ Jadi kami berharap saudara Aiman tidak usah menggiring opini seolah-olah merasa masih menjadi jurnalis dan berlindung di balik UU Pers.
Catatan kedua kami adalah mengutip pernyataan tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahwa Jikalau ada aparat kepolisian yang tidak netral maka silahkan laporkan dan sertakan buktinya. Pihak Aiman mengklaim memiliki bukti terkait adanya perintah dari komandan polisi kepada jajaran untuk memenangkan paslon Prabowo-Gibran yang sampai hari ini masyarakat juga tidak melihat buktinya apa dan berbentuk apa. Lalu pihak Aiman melalui tim hukumnya mengatakan memiliki bukti tetapi tidak akan dipublik. Disini masyarakat bisa menilai dan kami hanya mengingatkan jangan lempar batu sembunyi tangan. Aiman harus sadar dampak statementnya akan merusak citra institusi Polri dan mendegradasi kepercayaan publik terhadap Polri.
Catatan ketiga kami adalah masyarakat Indonesia pernah memiliki pengalaman tidak baik terhadap hoaks para saat proses pesta demokrasi pemilu berlangsung. Masih lekat di ingatkan publik waktu hebohnya aktivis senior Ratna Sarumpaet mengaku dipukuli oleh orang tak dikenal dan menyebarkan foto wajahnya yang lebam kepada para pihak termasuk prabowo yang kala itu juga menjadi kontestan capres pemilu 2019 dan memancing reaksi dari berbagai pihak dan ketika diusut ternyata itu hoaks yang dibuat Ratna dan lebam-lebam tersebut merupakan hasil operasi wajah. _*Kami menemukan kecendrungan Kasus Aiman Witjaksono mirip dengan kasus Ratna Sarumpaet yakni menyebarkan opini liar hanya untuk mendapatkan keuntungan politik elektoral bagi calon yang didukungnya.*_
Terakhir, kami mengapresiasi gerak cepat Polri dalam mengusut laporan kami dari Front pemuda jaga pemilu, Barisan Mahasiswq Jakarta, dan Garda Pemilu damai yang tergabung dalam Aliansi masyarakat sipil untuk demokrasi. Kami akan terus mengawal kasus ini sampai pada ujung proses hukumnya sebagai tanggung jawab kami untuk mengedukasi masyarakat agar terbebas dari narasi sesat dan hoaks di tahun politik agar terciptanya pemilu yang damai di tahun 2024.